Gereja Sidang Jemaat Allah di Indonesia adalah salah satu organisasi Gereja yang keberadaannya sejak dari tahun 1941. Gereja ini adalah lanjutan dari " Bethel Indies Zending " yang diakui oleh yang berwajib pada tanggal 4 April 1941 dan kemudian namanya diubah menjadi "The Assemblies of God in Indonesia " yang disahkan oleh Departemen Kehakiman RI pada tanggal 10 Pebruari 1951 dengan Badan Hukum Nomor Y.A.8/8/11/16 untuk jangka waktu yang tidak ditentukan lamanya.
SELAMAT DATANG SAUDARA /I YANG DIBERKATI TUHAN
SELAMAT DATANG SAUDARA /I YANG DIBERKATI TUHAN DI WEBSITE BPD GSJA MALUKU & MALUKU UTARA
core volues GSJA DI INDONESIA :
CINTA TUHAN ,RENDAH HATI ,
JUJUR DAN RAJIN
LOGO GSJA DI INDONESIA
DAILY VERSE
Roh Tuhan Allah ada padaku,oleh Karena Tuhan telah mengurapi aku; Ia telah mengutus aku untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang sengsara dan merawat orang-orang yang remuk hati,untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan dan kepada orang-orang yang terkurung kelepasan dari penjara
( Yesaya 61 :1 )
( Yesaya 61 :1 )
Minggu, 24 April 2011
Bergesernya loyalitas pelayan Injil di zaman ini.
Dimasa sekarang loyalitas pelayanan seorang Pelayan Injil telah banyak bergeser .
Hal ini dapat dilihat dari terjadinya banyak perpindahan seorang pelayan Inil dari satu organisasi ke organisasi lainnya.Hal lainnya adalah :
- Sikap ketundukan kepada organisasi mulai merosot karena tidak mau diatur.
- Lebih cenderung menerima donasi dibanding memberi donasi .
- Lebih cenderung membanding-bandingkan satu organisasi dengan organisasi lainnya.
- Lebih cenderung berada pada zona nyaman dengan fasilitas yang mewah.
- Tidak siap membayar harga suatu tuntutan pelayanan .
- Kecenderungan bergantung pada organisasi,para donatur donatur, bahkan pemimpin atau orang-orang yang dekat dengan dia.
- Mengembangkan pelayanan dengan berfocus kepada dirinya sendiri.
a. Program yang disusun berorientasi pada prinsip-prinsip yang berkaitan dengan demi untuk keuntungan sendiri dengan mengabaikan kepentingan kerajaan Allah.
b. Untuk membuat persaingan dengan orang lain agar dilihat lebih hebat sekalipun kata-kata semacam itu tidak dikeluarkan dari lubuk hatinya.
- Lebih cenderung memilah-milah pelayanan yang ditawarkan. Dengan kategori daerahnya hijau atau tidak, PK lebih besar atau tidak, fasilitas menuju tempat pelayanan lancar atau tidak , jemaat yang dilayani banyak atau tidak, bahkan masih ada lagi sekian alasan yang disampaikan .
- Tidak mau mendengarkan nasihat atau teguran yang disampaikan oleh seseorang kepada dirinya karena merasa dia lebih berhasil,berjasa, senior, berpengaruh dll.
- Memiliki mimpi-mimpi yang besar untuk pelayanan dimasa depan, tetapi tidak siap untuk menerima tantangan menuju mimpi-mimpi yang besar. (Abunawas namanya.Karena hanya abunawas dalam ceritera dongenglah yang bertindak seperti itu.)
- Lebih cenderung bergaya ekslusif, bos,penguasa atau raja,dan diktator dibanding bergaya seorang hamba .
- Lebih cenderung melihat ,dan menilai kekurangan,kelemahan dan keterbatasan orang lain yang jika dibandingkan ternyata potensi yang dimiliki jauh lebih banyak.
- Isu saling memprovokasi sesama pelayanan Injil mulai terlihat .
- Fenomena memiliki kelompok-kelompok atau blok masing-masing kembali menguat.
- Hidup rukun dan saling mengasihi sesama pelayan Injil mulai melemah.
Saya hanya mencoba untuk menuangkan sebagian dari hasil survei lisan selama ini. Kemungkinan besar kondisi ini akan semakin terpuruk apabila kita sebagai pelayan Injil menganggap bahwa itu hal biasa.Tanpa disadari bahwa justru kita sedang dituntun dalam memasuki rana kehancuran yang selalu ditunggu-tunggu oleh musuh kita Iblis.......
Solusinya adalah sudah tentu kita harus kembali mengintrospeksi diri masing-masing apakah saya juga termasuk berada dalam kondisi ini atau tidak. Semoga kita semakin menjadi pelayan-pelayan Injil yang hebat, bukan menurut penilaian dan ukuran orang lain dan diri sendiri tapi menurut pandangan Allah. Darimanakah kita mendapatkan jawaban dimaksud……….? Jangan tanyakan siapapun untuk hal ini , tapi tanyalah kepada Hati nurani karena ia pasti akan bisa menjawabnya dengan jujur.
Bagaimana dengan jawaban yang tidak jujur dari hati nurani.............. ?
Itu artinya hati nurani sudah mati. Bagi saya hati nurani yang sudah mati maka kehidupannya bisa disamakan dengan kehidupan bergaya ala binatang.
Kiranya buah pikiran ini dapat berguna bagi kehidupan sebagai seorang pelayan Injil yang lebih berpegang pada loyalitas pelayanan seorang hamba Kristus di zaman ini. Tuhan memberkati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar